Berita For4D – Salah satu wisata Jogja paling populer saat ini adalah Taman Sari. Selain karena berada di pusat kota, tiket masuknya pun cukup murah, yaitu Rp 15 ribu. Dengan itu, traveler sudah bisa menikmati seluruh komplek istana estetik ini sepuasnya. Sebelum memasuki gerbang masuk Taman Sari, bisa ditemukan banyak pedagang makanan dan minuman yang berbaris di tepi jalan ini, tukang becak yang aktif menawarkan jasanya pada turis pun bisa ditemukan dengan mudah.
Taman sari buka setiap hari jam 09.00 – 15.00, jadi kemungkinan besar para pengunjung harus menjelajahi tempat ini di tengah panas matahari, meskipun begitu pengunjung tetap bersemangat. Taman sari tetap penuh meskipun pada tengah hari. Di dalam Taman Sari, banyak tour guide yang siap menjelaskan sejarah dan fungsi tiap-tiap bangunan di sini. Cukup dengan membayar Rp 50 ribu, traveler sudah bisa mendapatkan pengetahuan sejarah sekaligus akan dibantu untuk mengambil foto.
“Dibangun tahun 1758, selesainya 1765. Dibangun tujuannya semacam villa kalau zaman sekarang, tempat raja bersenang-senang, mandi, istirahat, ibadah. Tempat beli tiket tadi dulunya tempat ganti pakaian,” kata Bambang Supardi, salah satu tour guide untuk memulai turnya. Ia mengatakan bahwa bangunan-bangunan di Taman Sari dipengaruhi Hindu, Buddha, Islam, dan China. Di sini juga ditumbuhi pohon-pohon seperti buah kepel dan jeruk kingkit.
Memasuki bagian dalam, akan terlihat keindahan dari Umbul Binangun di mana di dalamnya ada Umbul Pamuncar untuk tempat pemandian selir raja, Umbul Kawitan untuk pemandian putra dan putri raja, dan Umbul Panguras untuk pemandian raja dan selir terpilih. Tempat pemandian ini menjadi daya tarik utama di Taman Sari, air berwarna hijau bening dengan latar bangunan eksotis memanjakan mata menjadi spot foto cantik bagi pengunjung.
Di tepi Umbul Binangun terdapat bangunan-bangunan yang berfungsi sebagai tempat mengganti pakaian, tempat pembakaran dupa, dan tempat raja menenangkan diri. Menaiki tangga di sisi lainnya, traveler akan berjumpa dengan Gapura Agung.
“Ini Gapura Agung namanya, simbol untuk masuk ke kolam pemandian raja. Tadi buat masuk itu sebenarnya pintu belakang. Itu ada Gedhong Lopak-lopak, gunanya untuk makan pinang,” kata Bambang. Perjalanan akan dilanjutkan melalui pemukiman warga, dulunya di area ini hanya ada kebun bunga dan kebun sayur. Lalu mulai dijadikan rumah-rumah abdi dalem tahun 1924. Di ujung pemukiman terdapat bangunan yang dulu digunakan sebagai dapur dan juga ruang untuk gamelan dan pertunjukan seni tari. Tempat ini sering dijadikan sebagai lokasi foto prewedding. Lalu, terakhir ada pula bangunan menyerupai lorong gua, jalannya akan langsung membawa traveler keluar di dekat pintu masuk utama tadi. Taman Sari berada di Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. Traveler yang sedang jalan-jalan ke Jogja, wajib banget memasukkan Taman Sari ke daftar tempat yang ingin dikunjungi.
[…] […]