Berita For4D – Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, Jawa Timur mencatat ada 870 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang menyayat tangan mereka. Mayoritas siswa menganggapnya sebagai tren dalam pergaulan mereka.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Rohmad Hidayat mengatakan, dari screening, sebagian besar siswa menyayat lengan tangan mereka karena ikut-ikutan teman mereka sebagai rasa solidaritasn ada 870 siswa. Kebanyakan karena ikut ikutan temannya, ada sebagian karena memiliki permasalahan dengan keluarga yang tidak harmonis atau permasalahan dengan pacar mereka, tapi yang paling banyak adalah karena ikut-ikutan temannya melakukan hal tersebut,” ujarnya ditemui di sela kegiatan Jumbara PMI Kabupaten Magetan di Lapangan Desa Cepoko Kamis (3/11/2023).
Siapkan psikolog Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan saat ini telah mempersiapkan penanganan siswa yang menyayat lengan tangan mereka dengan latar belakang persoalan psikologi. Direktur Utama RSUD Sayidiman Magetan Rohmat Santosa mengatakan, pihaknya telah menyiapkan klinik psikiatri untuk memberikan pendampingan kepada siswa yang menyayat lengan tangan mereka.
“Ada 2 psikolog yang kita siapkan untuk menangani siswa yang memiliki unsur psikologi dalam penanganan siswa menyayat lengan tangan mereka. Untuk fasilitas pelayanan sudah siap, tapi pasien dari kasus tersebut sampai saat ini belum ada yang masuk,” katanya.
BACA JUGA : Tak Mau Disebut Serakah, Inara Jelaskan Alasan Tuntut Virgoun Nafkah Anak Rp 12 Milliar
Pendataan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan Suwata mengatakan, pihaknya saat ini telah melakukan upaya pendataan terhadap siswa yang menyayat pergelangan tangan. Data dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu ringan, sedang dan berat. Untuk siswa dengan stadium ringan dan sedang saat ini telah diupayakan adanya pertemuan antara pihak sekolah, siswa dan orangtua siswa.
Sementara untuk kategori berat pihaknya saat ini masih melakukan pemetaan untuk pendampingan. “Jadi pendampingan psikolog itu perlu waktu. Nanti betul betul di-maping, yang layak ditindaklanjuti karena stres berat kategorinya perlu psikiater. Ada yang berat tapi tidak banyak,” katanya.
Sebelumnya puluhan siswa diketahui menyayat lengan tangan saat Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan melakukan screening rutin. Mereka melukai lengan tangan mereka dengan menggunakan potongan pecahan kaca, jarum dan penggaris. Sebagian besar siswa mengaku melakukan hal tersebut karena ikut ikutan, sabagian lainnya karena mengalami permasalahan dengan keluarga dan putus dengan pacar mereka.
[…] […]