Manuver Bobby Nasution Dukung Gibran, Disambut Gerindra tapi Disindir PDI-P

4 min read

Bobby Nasution

Berita For4D – Dinamika politik mendekati Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 semakin hangat. Hal yang menjadi perhatian utama adalah perbedaan sikap antara Presiden Joko Widodo beserta keluarganya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Perbedaan pandangan politik antara Presiden Jokowi dengan salah satu partai yang mengantarkannya menuju kursi RI-1 terlihat menjelang Pilpres 2024.

Presiden Jokowi adalah kader PDI-P. Dia menduduki jabatan publik sebagai Wali Kota Solo selama dua periode, lantas menjabat Gubernur DKI Jakarta, tetapi tidak menyelesaikan masa kepemimpinannya, kemudian menjadi presiden selama dua periode, yaitu 2014 sampai 2019 dan 2019 sampai 2024.

PDI-P mendukung Jokowi sampai ke puncak kekuasaan. Bahkan, partai berlambang banteng bermoncong putih itu juga mendukung anak sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, menjadi Wali Kota Solo.

Mereka juga menyokong menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution, buat bersaing dalam pemilihan kepala daerah Medan pada 2020 dan menang. Akan tetapi, titik balik relasi antara Jokowi dan PDI-P adalah saat Gibran bersedia menerima tawaran saat menjadi bakal cawapres mendampingi Prabowo Subianto.

Hal itu membuat posisi Gibran menjadi berhadap-hadapan dengan PDI-P. Sebab, PDI-P juga mengusung pasangan bakal capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Tidak lama setelah itu, Bobby memberikan dukungan sebagai adik ipar Gibran. Padahal, posisi Bobby masih merupakan kader PDI-P.

Gerindra buka pintu Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mempersilakan Bobby bergabung ke Partai Gerindra. Habiburokhman merespons Bobby yang memastikan akan mendukung pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

“Partai Gerindra adalah partai terbuka, siapa saja bisa masuk ke Gerindra,” ujar Habiburokhman saat ditemui di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Minggu (5/11/2023).

“Kami terbuka ya, tidak ada dikhususkan ke Gibran, ke Bobby, silakan saja kalau yang ingin masuk Partai Gerindra. Kami terbuka saja,” sambungnya. Sementara itu, terkait Gibran yang dijadikan cawapres oleh Prabowo, Habiburokhman mencontohkan kejadian pada Pilpres 2014.

Ketika itu, Joko Widodo (Jokowi) menggandeng Jusuf Kalla (JK) yang berasal dari partai yang bukan merupakan koalisinya.

BACA JUGA : Kisah Muthia, Gadis Disabilitas Wicara Asal Pekanbaru yang Berprestasi

“Tapi itu soal urusan Mas Bobby ke PDI-P, soal urusan Mas Gibran ke PDI-P kami kembalikan ke mereka. Itu bukan wilayah kami, kami tidak akan intervensi, justru kami menghormati hubungan di antara mereka. Kami doakan bisa diselesaikan dengan baik-baik dan elegan,” imbuh Habiburokhman.

Bobby lantas menggagas kegiatan deklarasi dukungan khusus buat Gibran. Dia menyampaikan dukungan itu melalui kelompok relawan bernama Barisan Pengusaha Pejuang. Deklarasi terhadap Prabowo-Gibran ini dilakukan di Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (8/11/2023).

“Ini yang hadir, Pak Prabowo, yang berdiri kami pengusaha-pengusaha dari daerah. Selain pengusaha, kami juga pejuang yang hari ini kami mendeklarasikan Pak Prabowo dan Mas Gibran. Jadi, Pak Prabowo, kalau bahasa anak Medan-nya, ‘Mudah-mudahan aman ini barang, Pak’,” ujar Bobby.

Bobby mengatakan, para pengusaha muda yang mendeklarasikan Prabowo-Gibran ini memastikan bahwa Prabowo selalu ada di hati mereka. Lalu, mereka juga memastikan ikut mendukung program yang ingin Prabowo lakukan jika menang menjadi presiden.

“Bagaimana jiwa kesatria yang Pak Prabowo tunjukkan kepada kami, jiwa, dan integritas yang Pak Prabowo miliki selama berkarier ini menjadi poin yang bisa kami pelajari,” sambung wali kota Medan itu.

Sindiran PDI-P, Partai PDI-P tidak tinggal diam atas manuver politik Bobby. Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyarankan sebaiknya Bobby mengundurkan diri sebagai kader partai setelah menyatakan dukungan kepada Prabowo-Gibran.

“Karena memang etika politiknya, ketika sudah memberikan dukungan kepada pihak lain, ya bertanggung jawab untuk mengundurkan diri,” kata Hasto saat ditemui di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023) malam.

Disinggung soal Kartu Tanda Anggota (KTA) Bobby, Hasto mengaku belum bisa memastikan apakah sudah dikembalikan ke DPC PDI-P Kota Medan ataupun Ketua Bidang Kehormatan PDI-P Komarudin Watubun. Bobby diminta mengembalikan KTA PDI-P dalam waktu dua hingga tiga hari setelah dipanggil DPP pada Senin (6/11/2023).

“Ini seharian kami rapat di TPN, di Tim Pemenangan Nasional sehingga kami akan melakukan pengecekan kepada Pak Komarudin Watubun,” kata Hasto.

Hasto juga mengungkit peran PDI-P dalam memenangkan Bobby dalam Pilkada Kota Medan 2020. Menurut dia, PDI-P saat itu sebenarnya sudah mempunyai kader potensial, yakni Sekretaris DPD PDI-P Kota Medan Sutarto, buat diusung. Akan tetapi, kata Hasto, PDI-P memberikan jalan bagi Bobby buat menduduki posisi itu. Hasto menilai manuver politik yang dilakukan Bobby memperlihatkan sikap politiknya sudah berubah akibat kekuasaan.

“Politik ini kemudian mengalami dinamika. Orang juga bisa berubah oleh kekuasaan politik karena kekuasaan itu mengandung sisi-sisi gelap,” kata Hasto.

You May Also Like

More From Author

1 Comment

Add yours

+ Leave a Comment