Berita For4D – Arkeolog menemukan empat mumi anak-anak yang diyakini berusia paling tidak 1.000 tahun di Lima, Peru. Mumi tersebut ditemukan oleh sekelompok arkeolog yang sedang melakukan penelitian di situs Huaca La Florida dekat Lima, ibu kota Peru. Dalam penemuan ini, para arkeolog juga menemukan satu mumi dewasa bersama empat mumi anak-anak. Mumi tersebut ditemukan berada di tempat yang dulunya menjadi ruang upacara sakral. Saat ini, lokasi tersebut merupakan salah satu lingkungan tertua di Lima. Kondisi yang menarik, tengkorak mumi tersebut masih memiliki rambut dan sisanya ditemukan dengan peninggalan keramik.
Identitas mumi anak-anak di Peru Salah satu arkeolog dalam penelitian tersebut, Luis Takuda mengatakan mumi anak-anak ditemukan di area kuil sakral yang digunakan sebagai ruangan upacara penting. Menurutnya, sisa-sisa tulang berada di tangga kuil batako berbentuk “U” yang merupakan ciri arsitektur konstruksi pra-Inca. Kuil tersebut kemungkinan besar dibangun pada 3.500 tahun yang lalu. Para mumi tersebut berasal dari budaya Ychsma. Kebudayaan ini berkembang sekitar tahun 1000 dan 1400 sebelum masehi di pantai tengah Peru sebelum Kekaisaran Inca menguasai sebagian besar wilayah tersebut.
“Orang-orang yang tinggal di sini selama periode Ychsma masih menganggapnya sebagai tempat suci dan oleh karena itu menguburkan jenazah mereka di sini,” ujar Luis. Dalam penemuan tersebut, keempat mumi anak-anak ditemukan bersama dengan sisa-sisa mumi orang dewasa. Luis mengatakan sebagian mumi ditutupi kain sementara ada dua mumi hanya berupa kerangka. Tengkorak mereka juga tampak masih memiliki rambut. Menurut dia, para mumi dikelilingi oleh potongan keramik berwarna merah muda dengan ciri khas budaya Ichma dan artefak pembuatan tekstil. Sementara penyebab kematian para mumi belum diketahui hingga saat ini.
BACA JUGA : Tabung Gas Meledak Rusak Rumah Hantam Mobil Melintas Dan Tewaskan 2 Orang
Bukan korban penguburan manusia
Arkeolog Peru, Hector Walde menjelaskan pengorbanan manusia merupakan praktik yang banyak dilakukan di zaman asal mumi anak-anak tersebut. Namun, para mumi yang baru ditemukan berasal dari proses penguburan biasa. Warga masa itu menguburkan jenazah anak-anak di area suci yang tidak lagi digunakan.
“Itu sudah menjadi reruntuhan ketika digunakan kembali sebagai tempat pemakaman,” kata Walde.
Keempat mumi anak-anak ditemukan di situs Huaca La Florida yang berukuran besar di Lima. Situs ini berkembang sekitar tahun 1700 SM. Konstruksinya diperkirakan mulai pada zaman Prakeramik Akhir pada 4450–3800 SM. Namun, area ini mungkin hanya digunakan selama beberapa abad dan ditinggalkan penduduknya. Keempat mumi anak-anak ditemukan di lokasi yang saat ini berada dekat dengan rumah dan lapangan yang dipakai latihan oleh tim sepak bola profesional Peru. Mumi tersebut ditemukan di bukit yang tertutup sampah. Ekskavator harus dijalankan selama berbulan-bulan untuk membersihkan delapan ton sampah. Para polisi bahkan harus memindahkan tunawisma dan pecandu narkoba yang tinggal di daerah tersebut selama proses evakuasi mumi. Ibukota Peru Lima memang memiliki banyak situs arkeologi. Kementerian Kebudayaan setempat mencatat terdapat 400 situs di seluruh kota.
+ There are no comments
Add yours