Kerusuhan Usai Laga Gresik United Vs Deltras Ada Korban Tewas Begini Nasibnya

3 min read

Kericuhan Deltras Sidoarjo

Berita For4D – Kerusuhan terjadi usai laga Gresik United vs Deltras FC pada lanjutan Liga 2 2023-2024. Akibat kerusuhan Gresik itu, tercatat ada 28 orang yang mengalami luka-luka. Kerusuhan pecah di Stadion Gelora Joko Samudro setelah tuan rumah Gresik United kalah 1-2 dari Deltras pada laga pekan ke-10 Grup 3 Liga 2 2023-2024, Minggu (19/11/2023). Dipicu kekecewaan suporter, kerusuhan dipicu oleh suporter Gresik United yang ingin melakukan demo di depan pintu VVIP.

Para suporter tuan rumah itu kecewa dengan performa Laskar Joko Samudro saat kalah dari Deltras. Namun, aksi demo tersebut dihalau oleh petugas keamanan dan kepolisian. Situasi semakin panas ketika ada oknum suporter yang melakukan pelemparan. Hal ini membuat petugas keamanan merespons balik dengan tindakan tegas. Suporter yang panik kemudian berlarian. Keaadaan kian panas. Massa melampiaskan kemarahan dengan melempari bus Deltras FC hingga rusak kecil pada bagian kaca belakang.

Polisi tembakkan gas air mata Untuk mengendalikan massa yang bersikap destruktif, pihak kepolisan terpaksa melepas tembakan gas air mata.

“Bus Deltras dilempari batu sekepalan tangan. Banyak korban berjatuhan,” ujar seorang sumber di lokasi kepada Kompas.com.

“Ada tembakan gas air mata di luar stadion. Untuk menghalau suporter yang menyerang petugas. Terpaksa ada beberapa kali tembakan gas air mata,” imbuh sumber tersebut. Akibat kericuhan itu, beberapa suporter dan kedua tim sempat tertahan lama di dalam stadion.

Utamanya, suporter yang datang bersama wanita dan anak-anak. Mereka diarahkan untuk bertahan di dalam stadion karena alasan keselamatan. Kericuhan berlangsung kurang lebih selama satu jam. Setelah ketegangan mereda, suporter yang ketakutan di dalam stadion diperbolehkan pulang. Sementara itu, pemain kedua tim baru berani keluar setelah pukul 19.00 WIB.

Puluhan orang luka-luka Akibat kerusuhan yang terjadi usai laga Gresik United vs Deltras, ada 28 orang yang mengalami luka-luka.

BACA JUGA : Main “Kuda Tomprok” Berujung Petaka, Siswa SMP di Bekasi Kehilangan Nyawa

“Ada 17 suporter, 11 polisi, total 28. Kami cek semua, sebagian besar sudah bisa pulang,” ujar Panpel Gresik United, Muhammad Syamsud Dluhan.  Korban-korban yang dilarikan ke Rumah Sakit Semen Gresik, RS Petrokimia Gresik, RSUD Ibnu Sina, dan puskesmas terdekat. Sebagian besar dari mereka mengalami sesak napas dan sakit mata. Terkait kerusuhan Gresik, Arya Sinulingga selaku Ketua Komite Ad Hoc Suporter mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Asprov Jawa Timur dan Polda Jawa Timur.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Asprov Jawa Timur dan juga teman-teman PNSI (Presidium Nasional Suporter Indonesia), ini adalah suporter yang di Jawa Timur, untuk bersama-sama berkoordinasi dengan kawan-kawan di Gresik United,” tutur Arya.

“Dalam waktu dekat ini mungkin besok, teman-teman akan berkoordinasi dengan Polda Jawa Timur, supaya kondisi kondusi,” sambung Arya.

Arya menambahkan, permasalahan yang terjadi di Gresik bisa terselesaikan dengan baik melalui komunikasi antara berbagai pihak.

“Artinya, kami saling bekerja sama. Di samping itu, teman-teman suporter juga, saya dapat informasi dari yang Jawa Timur mereka akan berkoordinasi dengan suporter di Gresik dan akan support juga, membantu kalau ada korban dari pihak kepolisian atau suporter.”

“Prinsipnya adalah, apalagi kita tahu ini mereka supporter protes terhadap manajemen. Ujung-ujungnya ternyata ada timbul kericuhan seperti itu.”

“Tetapi, kita sudah koordinasi ke mereka supaya secepatnya membuat situasinya lebih baik, dengan koordinasi bersama kepolisian, suporter, dan saling support untuk mendukung kondisi sepak bola kita di Jawa Timur semakin baik,” kata Arya Sinulingga.

You May Also Like

More From Author

1 Comment

Add yours

+ Leave a Comment