Perawat Tewas Tertabrak Motor, Pelanggar Menerobos Lampu Merah

3 min read

Kecelakaan Simpang Milo

Berita For4D – Seorang perawat bernama Besar Suprayanto (42) meninggal di tempat setelah ditabrak mahasiswa yang menerobos lampu merah. Kecelakaan terjadi di Jalan Brigjend Katamso Simpang Milo, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (12/12/2023) Siang. Mahasiswa yang berinisial EV menerobos lampu merah dan menabrak korban. Korban tewas di tempat karena mengalami luka di kepala dan mengalami patah leher. Kejadian seperti ini tentu miris, korban yang bisa dibilang tidak bersalah malah kena tabrak orang yang melanggar lalu lintas. Kecelakaan karena menerobos lampu merah bukan kejadian yang jarang, melainkan sering dilakukan orang, terutama yang terburu-buru.

Menanggapi kejadian tersebut, Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, risiko dari melanggar aturan seperti menerobos lampu merah sudah pasti adalah terjadinya kecelakaan.

“Sebenarnya jika setiap pengendara bisa menahan kesabaran,mungkin kecelakaan yang terjadi di jalan bisa sedikit berkurang. Sebaiknya jika berkendara, hal yang perlu dilatih adalah kesabaran,” kata Agus, Rabu (13/12/2023). Agus bilang, penyebab kecelakaan di jalan raya adalah karena orang yang tidak sabar. Makanya, sering terlihat pengendara yang lawan arus, menerobos lampu merah, bahkan palang pelintasan kereta kerap diabaikan.

“Melatih kesabaran, kita harus pahami bahwa tujuan berkendara tentunya ingin selamat. Jadi pengendara lebih waspada dan tidak terburu-buru saat berkendara,” kata Agus. Kalau pengendara sudah waspada di jalan maka bisa terhindar dari kecelakaan. Tentu dia juga jadi sabar, tidak terburu-buru sehingga fokus konsentrasi agar bisa selamat sampai di tujuannya.

BACA JUGA : Pembunuh Wanita Yang Mengambang Di Sungai Citarum Berhasil Tertangkap

Kecelakaan ini meninggalkan duka mendalam karena korban meninggal akibat luka serius di kepala dan patah leher. Peristiwa seperti ini memang sangat miris, di mana korban yang seharusnya tidak bersalah harus kehilangan nyawa karena ulah orang yang melanggar aturan lalu lintas. Menerobos lampu merah bukanlah kejadian langka, namun sayangnya sering kali terjadi, terutama oleh orang-orang yang terburu-buru.

Menyikapi insiden tragis ini, Wahana Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion, menekankan bahwa risiko kecelakaan memang menjadi konsekuensi pasti bagi pelanggaran aturan seperti menerobos lampu merah. Agus menegaskan bahwa kesabaran memainkan peran kunci dalam mengurangi kecelakaan di jalan raya.

“Sebenarnya jika setiap pengendara bisa menahan kesabaran, mungkin kasus kecelakaan yang terjadi di jalan bisa sedikit berkurang. Sebaiknya jika berkendara, hal yang perlu dilatih adalah kesabaran,” ujar Agus.

Dia menambahkan bahwa banyak kecelakaan terjadi karena kurangnya kesabaran, terlihat dari perilaku pengendara yang melanggar aturan dan mengambil risiko. Agus menyampaikan bahwa melatih kesabaran dapat membantu pengendara untuk tetap waspada dan menghindari perilaku berbahaya seperti menerobos lampu merah.

“Melatih kesabaran, kita harus pahami bahwa tujuan berkendara tentunya ingin selamat. Jadi pengendara lebih waspada dan tidak terburu-buru saat berkendara,” tambahnya

You May Also Like

More From Author

1 Comment

Add yours

+ Leave a Comment