Penjelasan PVMBG Tentang Gunung Marapi Tiba-Tiba Meletus

3 min read

Gunung Marapi Meletus

Berita For4D – Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat meletus pada Minggu (3/12/2023) sore. Letusan Gunung Marapi membuat warga mencium bau belerang dan mendengar bunyi letusan keras sebanyak satu kali. Menurut warga Balai Gurah, Kecamatan Ampek Angkek, Agam, Aida (34), wilayahnya diselimuti bau belerang ketika letusan terjadi Minggu sore. Warga kemudian berhamburan keluar rumah untuk menghindari potensi bangunan runtuh dan kembali ke tempat tinggal usai kondisi dirasa aman. “Kondisinya seperti mendung karena ada abu vulkanik,” ujar Aida dikutip dari Kompas.com, Minggu. “Kami di sini seperti pasir yang sampai ke rumah,” tambahnya.

Warganet sebut Gunung Marapi tiba-tiba meletus Sementara itu, warganet mengatakan bahwa letusan Gunung Marapi pada Minggu sore terjadi secara tiba-tiba. Menurut akun @aiseugeurim, ia ingin mendaki gunung, salah satunya Gunung Marapi, namun gunung ini dilaporkan meletus. Sementara itu, akun @dinosar131 menyampaikan, gempa yang disebabkan oleh letusan tersebut terjadi secara tiba-tiba-tiba. Ia menjelaskan, getaran gempa terasa kuat sampai-sampai warga setempat menilai letusan Gunung Marapi sangat besar.

“Sekitar jam 2 an rencana mau balik ke kotaku, tapi tiba-tiba gempa dan itu kenceng banget. Orang-orang disana juga bilang ini first time marapi meletus sebesar itu. Ternyata juga lumayan banyak pendaki yang ada disekitaran gunung, dapat kabar (tapi belum pasti),” cuitnya.

BACA JUGA : Potret Hot Oza Luthfia, Selebgram yang Disebut Mirip Mia Khalifa

Penjelasan PVMBG

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan, letusan Gunung Marapi terjadi pada Minggu pukul 14.54 WIB. Letusan ditandai dengan kolom abu setinggi 3.000 meter di atas puncak atau 5.891 meter di atas permukaan laut. PVMBG menjelaskan, letusan Gunung Marapi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 4 menit 41 detik.

“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur,” tulis PVMBG dalam keterangan resminya. PVMBG menerangkan bahwa letusan Gunung Marapi pada Minggu tidak didahului oleh peningkatan gempa vulkanik yang signifikan. Tercatat gempa vulkanik-dalam (VA) hanya terekam sebanyak tiga kali antara 16 November-2 Desember 2023.

“Peralatan deformasi (Tiltmeter) yang berada di stasiun puncak menunjukkan pola mendatar pada sumbu radial dan sedikit inflasi pada sumbu tangensial,” terang PVMBG.

“Hal ini menunjukkan proses erupsi berlangsung cepat dan pusat tekanan hanya berada pada kedalaman dangkal (sekitar puncak),” tambahnya.

Kondisi Gunung Marapi PVMBG menyampaikan, tingkat aktivitas Gunung Marapi masih tetap pada Level II (Waspada). Status tersebut didasarkan pada hasil pengamatan, analisis data visual, maupun instrumental pada Minggu pukul 18.00 WIB. Di sisi lain, erupsi Gunung Marapi pada Minggu disertai aliran piroklasik ke arah utara dengan jarak luncur tiga kilometer.

“Pada saat ini erupsi susulan masih berlangsung berdasarkan pengamatan instrumental PVMBG,” jelas PVMBG. Mengingat aktivitas vulkanik Gunung Marapi meningkat, PVMBG mengingatkan masyarakat dan wisatawan untuk tidak berkegiatan pada radius tiga kilometer dari kawah atau puncak. Masyarakat yang berada di sekitar gunung setinggi 2.891 meter tersebut juga diminta tenang dan tidak terpancing isu-isu seputar letusan.

“Harap selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah,” imbau PVMBG.

PVMBG juga menyarankan, masyarakat untuk memakai masker ketika keluar rumah untuk mengurangi dampak abu vulkanik bagi kesehatan.

You May Also Like

More From Author

1 Comment

Add yours

+ Leave a Comment